JOKI
TAUBAT
Keramaian malam yang setia, menemani suara – suara gaduh,
dan gemuruh dengan banyak orang yang menyoraki dan mendukung, Riki sang Joki
siap melayani musuh yang ia tantang kemarin dan tak lama aba – aba bersiap, pun
tak lama lagi dengan tanda kain yang jatuh ke tanah dan… Riki dengan cepat
menunggangi si Kuda besi yang baru saja selesai dari bengkel yang dibuat oleh
temannya, dengan percaya diri Riki memenangkan balapan liar pada malam itu, dan
tak segan – segan Riki meminta uang taruhan sebesar 1 Juta Rupiah kepada
musuhnya yang ia lawan mau tak mau, musuh memberikan uang tersebut, disitu Riki
sangat senang karena mendapatkan uang 1 Juta Rupiah, namun semua uang tersebut
tidak sepenuhnya milik Riki, mungkin hanya mendapatkan 50% dan sisa untuk
keperluan bengkelnya dan motornya, hari itu Riki sangat senang karena
mendapatkan uang, setelah malam itu berlalu hari senin pagi Riki menceritakan
balapannya tadi malam, ia mengobrol dengan Leo sahabatnya, Riki menceritakan
“Dam, tadi malam gua dapat uang banyak, dari balapan semalam di Jalan Raya
Pertiwi” Leo menanyakan kembali “Uang ? loe balapan lagi ?” Riki “iya atuh itu
mah udah hobby gua, apalagi dapat uang, mantap” “woy, sadar loe ! iang yang loe
dapat it, udah jadi uang haram, apalagi balapan liar, bosen hidup bukan loe ?”
ucap leo. Tetapi Riki masih membalas ucap Leo “akh, loe aja ketinggalan, kayak
gitu aja dibilang bosen hidup, pengecut loe !” , Leo sabar “yaudah terserah loe
gua cumin ngingetin aja” Riki masih menjawab ucapan leo “Nah, gitu dong, loe ga
usah cerewet” sambil tertawa. Di malam minggu berikutnya Riki melakukan balapan
liar lagi, dengan iming – iming uang taruhan sebesar 3 Juta Rupiah ditambah
motor yang dijadikan taruhan pula, namun dengan cara kompetisi (taruhan) cukup
membayar 200 Ribu Rupiah per bengkel dengan lawan kurang lebih 50 bengkel,
tetapi semua itu tidak membuat Riki mundur untuk mendapatkan hadiah tersebut.
Lomba pertama dimenangkan oleh bengkel lainnya, dengan bengkel Riki pun masuk
dalam 25 besar, untuk melanjutkan ke 12 besar, dengan lawan yang cukup tangguh
akhirnya Riki meminta kepada temannya yang menjadi salah satu mekanik dari
bengkel tersebut, dengan mengganti karburator (p-30), dan mengganti seher
(silinder) motor scorpion 2 cc 225 ditambah mesin KJ 11, dengan semua
pergantian tersebut, tidak sia – sia, bahkan Riki memasuki 12 besar, dan
seterusnya pergantian tersebut hingga menghantarkan Riki memasuki 2 besar,
lamanya kompetisi tersebut memakan waktu, dari jam 00.00 WIB – 04.30 WIB pagi.
Akhirnya babak 2 besar tersebut dilanjutkan minggu depan, disitulah Riki
menceritakan kembali kepada sabatnya Leo dan teman – teman yang lainnya seperti
syahrul, andi, sandy, boim, risman, gandung, reynaldi, titan, dadan, firman,
dan fajriansyah dengan lantang dan bangga Riki mulai bercerita selama 1 minggu
kepada temannya itu, hingga membuat salah satunya teman tersebut, keasl karena
Riki sangat sombong, yaitu syahrul. Syahrul ini adalah teman yang suka menolong
temannya, tapi tidak kali ini dengan Riki, kenapa ? karena pada saat itu, Riki
yang menyombongkan dirinya pada syahrul mengenai memasang knalpot racing itu
sangat gampang, sambil menyuntrungkan kepala syahrul, tapi tidak membuat
syahrul untuk niat mengajaknya berkelahi, dihari berikutnya Riki embawa motor
balap liarnya ke sekolah dengan rasa senang percaya diri, dan dikelas “Ekh,
disini siapa sih, yang motornya kencang, kalau ada, hari ini balapan sama sama
gua, yang bisa ngalahin gua, gua kasih handphone blackberry” sangat sombong
Riki mengucapkan tantangan tersebut di pagi hari (masuk sekolah), setelah lama
tidak ada yang bicara, ada syahrul yang menerima tantangan tersebut dengan
lantang “ekh, kriting gua mau nerima tantangan loe hari ini, di Ciampea jam
05.00 gua tunggu” ucap syahrul. Riki tertawa kencang “hah, elo Rul ? ga salah
loe… ?” Syahrul “iyah, emang kenapa ? loe takut ?” Riki “orang kayak loe mesti
takut, ga zaman bray” sambil tertawa dan mereka berdua pun menepati janjinya.
Syahrul yang dating terlebih dahulu, sudah lumayan lama menunggu Riki “mana nih
si kriting, lama banget ! jadi ga sih itu orang ?” ucap Syahrul “Paling dijalan
Rul, sabar aja” ucap Andi. Dan tak lam Riki dating dengan kuda besinya yang ia
banggakan “ayo, kita balapan” ucap Riki. Dan mereka berdua pun menyalakan
motorna masing –masing, di aspal mulus yang sedikit kasar permukannya. Dan aba
– aba pun siap diucapkan, Andi menghiung “satu, dua, tiga !” dengan cepat
mereka melaju sangat kencang, saat ditengah jalan Riki melihat ada anak kucing
melintas, dan tidak meragukan Riki bahkan menabraknya hingga mati, karena
terfokus pada jalannya yang pada saat itu hampit terbalap dengan Syahrul, namun
aspal tersebut mengatakan bahwa Riki adalah pemenangnya, dengan sangat senang Riki
tertawa lebar “HA..HA..HA rasain loe, emang enak kalah ? lagian siapa suruh
gerobak balapan sama motor balap, dasar sok pahlawan loe” ucap Riki, disitu
Syahrul menahan dirinya yang teramat kesal terhadap Riki. Namun Syahrul
menerima kekalahannya dengan cara mengucapkan selamat terhadap Riki “selamat
ki, kali ini gua kalah sama loe” Riki tidak menerima ucapan dari syahrul, namun
Riki malah menendang dan menyudahi motornya Syahrul, dan berkata “Gua, ga butuh
ucapan loe, disini gua cumin buang – buang waktu sama loe yang ga penting, udah
ah gua mau cabut buat balapan entar malam (babak 2 besar)”. Disitu Riki
langsung pergi meninggalkan Syahrul dan Andi tanpa salaman. Pada saat Riki
pergi, Andi melihat seperti darah dan kumis kecil seperti anak kucing, namun
kulitnya berwarna hitam, Andi mulai penasaran “Apa tdi Riki nabrak anak kucing
hitam” menanyakan pada syahrul “kayaknya iya deh, tadi juga gua ngelihat kayak
bayangan hitam, tapi bukan kucing” ucap Syahrul, Andi mulai merinding “Jangan –
jangan benar, Rul kata orang – orang sini juga, tempat ini dulu angker tapi
masih sampai sekarang” , “udah di, ga usah dipikirin mending kita pulang udah
mau maghrib, paling itu anak entar dapat sial” ucap Syahrul, “iya deh, paling
berner apa kata loe rul” andi menjawab. Dan akhirnya mereka berduapun
meninggalkan tempat tersebut. Sesudah melakukan balapan dengan Syahrul dan
Andi, Riki mendatangi tempat balapan yang telah lam ia tunggu1 minggu denga
tidak sabar, sebelum balapan Riki dengan teman-temannya membicarakan cara bermain
balap dengan benar guna mempercepat motornya, disitu Riki sangat serius karena
kali ini dia yang menjokikannya. Setelah lam berunding akhirnya balapan pun tak
lama dilakukan, sebelum balapan dimulai setiap motor diberi waktu 15 menit
untuk mengecek, memanaskan, dan menyeting motor, dan akhirnya balapan pun
dimulai, tapi Riki disitu merasa dirinya belum siap karena perasaannya tidak
enak, namun jika ia membatalkannya tidak bisa karena malu dengan banyaknya
penonton, mau tidak mau dia harus melaksanakannya, aba – aba pun siap di
ucapkan dengan gadis yang memegan kain putih, jika kain tersebut jatuh ke tanah
maka tandanya motor harus melaju cepat, aba – aba pun diucap kan satu, dua,
tiga , Riki melaju sangat kencang dengan lintasan lurus 300 meter, disitu Riki
hampis saja terbalap, Namun Riki berusaha dengan cara menghabiskan gas pada
motor sambil bicara “ayo, delman pasar
bikin gua bahagia” disitu motor sangat kencang sampai mengangkat ban depan
hingga membuat Riki menang, pada saat itu Riki dan temannya besorak gembira dan
senang , namun pada saat Riki memutar balik motornya, Riki membawanya dengan
kencang, disitu Riki katanya melihat anak kucing yang ia tabrak tadi sore di
Ciampea, disitu Riki menghindarinya dengan membanting stang ke kanan namun tisak
bisa di rem, karena motor nya yang ia kendarai sangan kencang, namun takdir berkata
lain, Riki menabrak trotoar dan terpental sejauh 5 meter disitu Riki terbang,
dan jatuh dengan mendarat posisi tangan dahulu, pada saat itu di aspal tangan
Riki patah tangan parah, tulangnya sudah tidak tersambung lagi, disitu Riki
dibawa langsung ke rumah sakit terdekat, pada saat iu Riki tidak sadarkan diri,
Riki mendapatkan pelayanan dengan cepat dan terbaik, setelah ditangani,
temannya menelpon pada orang tuanya yang mengangkat telepon ialah Ibunya,
disitu Ibunya Riki hamper pingsan karena mendengar kabar anaknya terjatuh dari
motor, tak ambil pusing Ibunya dan bapaknya beserta saudar – saudaranya Riki
langsung bergegas ke rumah sakit dengan rasa sangat sedih. Setelah keluarganya
Riki sampai dirumah sakit, Bapaknya Riki langsung menendang dan menampar
temannya Riki karena telah menjerumuskan Riki kedalam pergaulannya, disitu
temannya merasa ketakutan dan merasa bersalah, mereka meminta maaf namun
keluarganya Riki tidak rela, dan akhirnya temannya Riki meninggalkan Rumah
Sakit, setelah lama berbaring di Rumah Sakit Riki siuman dan sadarkam diri, dia
mimpi selama Ia tidur, Riki bertanya dengan bayangan hitam tinggi besar dan
berkata terhadap Riki “sempurnakan hidup saya” ucap bayangan tersebut dan Riki
tidak bisa menjawab dan hanya terdiam disitu Riki langsung bangun dan melihat
tangannya patah, namun ucap dokter tangannya akan pulih kembali setelah 1 atau
2 minggu, disitu Riki merasa sangat bersalah dan sombong terhadap temannya.
Setelah 2 minggu lamanya Riki keluar dari rumah sakit dan setelah sampai Rumah,
Riki langsung bersujud dan meminta maaf terhadap Ibu dan Bapaknya, karena jauh
– jauh hari kemarin ia selalu berbohong dan mengambil uang orang tuanya disituIbu
dan Bapaknya yang awalnya ingin memrahinya, menjadi terbalik malah terharu dan
sedih, disitu Riki mulain mengubah pola pikirnya, pada saat Riki mulai sekolah
kembali, awalnya teman – teman dikelasnya menjauhinya, namun tidak pada Leo
“eRiki pertama meminta maaf pada Leo, dan Leo pun memaafkannya, berlanjut
dengan kawan lainnya, hingga terakhir pada Syahrul, disitu Riki merasa bersalah
terhadap syahrul karena dahulu Riki selalu mencaci makinya tapi Syahrul tidak
memasukannya kedalam hati Syahrul pun mau memaafkannya, Setelah semua yang Riki
lakukan untuk meminta maaf sudah selesai, yaitu satu lagi kebiasaan yang
membuat Riki menjadi berbeda yaitu balapan liar. Riki tidak mungkin langsung
melupakan hobbynya tersebut, disitu Riki mulai berusaha untuk menghilangkan kebiasaan
hobbynya tersebut dengan cara tidak lagi memakai motor sampai ia tidak mempunya
selera balapan lagi. Setelah lama 1 minggu berlalu tanpa membawa motor, lalu
minggu ke-2 juga tidak membawa motor kemudian minggu ke-3 juga tidak membawa
motor di minggu ke-4 Riki mendapatkan mimpi yang bertemu bayangan hitam yang
sama di Rumah Sakit, sambil berkata “sempurnakan hidup saya” pada malam itu
Riki langsnug dan mengingat kejadian yang terjadi di Ciampea, lalu pada saat
paginya Riki bercerita dengan Leo karena Riki terus dihantui dengan bayangan
hitam “Dam, gua pengen ngomong soal kucing hitam, boleh ga?” ucap riki “yaudah
cerita aja, emang kenapa ki?” jawab Leo “nih, Dam gue digangguin terus sama
bayangan kucing hitam” ucap riki “emang kenapa ki, sampe digangguin terus ki?
Loe nabrak kucing hitam itu bukan ?” Leo menjawab, dan bertanya dengan lantang
“Iya, emang kenapa, Dam” ucap Riki “pantesan, loe dapat sial itu mah emang udah
cerita lama” ucap Leo “ yaudah gua harus gimana nih, Dam” Tanya Riki “mendingan
pulang sekolah, loe sama gua ke kucing yang loe tabrak, tempatnya dimana? “
jawab Leo “bener jug aloe Dam kebetulan gua masih inget tempatnya” Jawab Riki
“yaudah berangkat kita langsung” ucap Leo. Setelah pulang sekolah mereka berdua
pun langsung ketempat yang dituju, disitu
Riki masih melihat bangkai kucing tersebut tanpa di kerubungi lalat
sedikit pun, walaupun sedikit tercium aroma tidak sedap, tapi Riki dan Leo
tidak meragukan halangan tersebut. Mereka berdua langsung mengubur bangkai
kucing hitam tersebut, setelah terkubur Riki dan Leo membacakannya doa agar
bayangan hitam tersebut tidak menghantui Riki lagi. Setelah selesai mengubur
bangkai kucing hitam tersebut malamnya Riki mendapat mimpi, bertemu bayangan
hitam, namun bayangan terebut berkata lain “terima kasih, kamu telah
menyempurnakan hidup saya” ucap bayangan tersebut. Paginya Riki menceritakan
kepada Leo, kalau tadi malam Riki bertemu bayangan itam lagi namun berkata
lain, disitu Leo mengucapkan kalau urusan Riki dengan kucing tersebut sudah berakhir,
tandanya kucing itu sudah tenang. Setelah Leo menjawab pertanyaan Riki tadi,
disitu Riki sudah merasa lega, namun masih ada lagi yaitu nalapan liarnya, Leo
memberikan informasi terhadap Riki, bahwa ada kompetisi balapan. Namun resmi
dengan pendaftaran gratis, disitu Riki menolak karena kejadiannya yang lalu.
Namun Leo tetap memberikan masukan, kalau balapan ini resmi dengan sarana
perlengkapan gratis dan aman, disitu Riki mulai ada kemauan namun belum
sepenuhnya dan Riki bertanya “”gimana kalau gua jatuh lagi” “itu kan, karena
kesombongan sama kecerobohan lu, makannya elu jatuh” ucap Leo. Mulai pada saat
itu Riki langsung mau dan kembali ke dalam hobbynya. Pada saat disana Riki
terkagum dengan suasana disana karena penonton yang banyak dan tertib, ditambah
dengan suku cadang motor yang gampang diperoleh, darisitu Riki mulai percaya
diri kembali ke hobbynya. Riki mulai balapan selalu disana dengan mendapatkan
arahan terus dari juri disana. Setelah 3 bulan lamanya Riki sukses mendapatkan
juara 1. Disana berkat pembelajaran yang ia dapat kemarin – kemarin, Riki
berhasil mendapatkan uang sebesar 10 Juta Rupiah dan piagam dari kompetisi
tersebut, mulai pada saat itu Riki bangga, karena cita – citanya menjadi
pembalap sudah ia raih, meski pun masih duduk dibangku kelas 2 SMA, dan Riki
berkata “Terimakasih, ya Allah” dan bahagia serta membagikan sebagian hadiahnya
tersebut kepada temannya.
No comments:
Post a Comment