Arsenal FC

Wednesday, 9 November 2016

Cerpen "SISWA YANG BERPRESTASI"

SISWA YANG BERPRESTASI

Bagaikan seorang siswa yang haus prestasi selalu ingin meraih prestasi dan tidak pernah puas terhadap prestasi yang di dapat, dia adalah Tasya. Tasya tinggal bersama Ibunya saja yang sering sakit – sakitan dan Ayahnya sudah meninggal, cita – cita dia adalah ingin membahagiakan Ibunya dengan cara selalu Berprestasi di Sekolahnya. Tasya adalah murid SMA Negeri 1 Ciampea yang berumur 17 tahun sekarang Tasya duduk di kelas 12 yang akan segera melaksankan Ujian Nasional. Tasya adalah siswa yang paling pintar di Sekolah, semua siswa pasti kenal dia dan Guru pun selalu memuji dia. Tidak ada yang bisa menandingi kepintarannya.  Setiap tahun Aura selalu mendapat prestasi baik itu Akademik atau non Akadamik. Hampir sebagian waktunya selalu ia gunakan untuk belajar. Tasya mempunyai 2 sahabat yang selalu menemaninya mereka adalah Laila dan Andri. Mereka merasa bangga mempunyai teman seperti Tasya meskipun Tasya pintar tetapi dia tidak sombong dan selalu mengajar mereka jika mereka tidak mengerti.
         
Laila dan Andri pernah merasa bingung kenapa Aura bisa sepintar itu “Tasya, kenapa kamu bisa sepintar ini ?” Tanya Laila “Aku hanya melalukan belajar saja setiap hari” Tasya menjawab “Apakah kamu tidak bosan seharian belajar terus tanpa bermain atau refreshing” Andri bertanya “Tidak, menurut aku belajar juga termasuk hiburan dan permainan jika kita menikmatinya dan aku juga mempunyai tujuan yaitu ingin membahagiakan Ibu aku”  Tasya menjawab. Laila dan Andri merasa kagum terhadap Tasya yang sebagian waktunya hanya digunakan untuk belajar dan juga cita - citanya yang mulia.
         
Pada suatu hari disekolah ketika bel istirahat berbunyi, Laila dan Andri melihat Tasya sedang terdiam terlihat sedang memikirkan sesuatu “Tasya kamu kenapa ?” Laila bertanya “oh, aku tidak apa – apa” Tasya menjawab “Tapi kami melihat kamu hanya diam saja hari ini terlihat seperti ada msalah tidak seperti biasanya” Andri bertanya “Aku tidak apa – apa teman – teman, sudah istirahat kan ayo kita makan ke kantin” Tasya menjawab “ya sudah kalau begitu” Laila dan Andri menjawab. Laila dan Andri merasa ada yang sembunyikan oleh Tasya karena melihat dari wajahnya yang terlihat sedih. Lalu mereka berencana untuk menyelidikinya apa yang telah disembunyikan oleh Tasya ? Setelah pulang sekolah Laila dan Andri mengikuti Tasya ke rumahnya secara diam – diam, setelah sampai di rumah, Tasya membicarakan soal Ujian Nasional kepada Ibunya yang sedang sakit “Ibu bagaimana ini sebentar lagi aku akan mengikuti Ujian Nasional sementara pembayaran belum di sekolah belum lunasi” Tasya bertanya “Ibu juga tidak tahu nak, jangankan membayar untuk sekolahmu, untuk makan saja kita sering kekurangan” Ibu menjawab “Apa lebih baik saya berhenti saja bu” Tasya bertanya “Jangan nak, kamu lebih baik lanjutkan sekolah saja masalah biaya nanti Ibu akan cari pekerjaan untuk membayar uang sekolah kamu” Ibu menjawab “Jangan bu, Ibu kan masih sakit” Tasya menjawab “Tidak apa – apa nak, Ibu masih sanggup, sekarang tugas kamu lebih baik belajar saja” Ibu menjawab “Ibu memang sangat baik, Tasya sangat bersyukur mempunyai Ibu seperti Ibu” Tasya menjawab. Laila dan Andri akhirnya tahu apa yang dipermasalahkan oleh Tasya setelah mereka mendengarkan pembicaraan dengan Ibu nya, lalu mereka bermaksud untuk membantu Tasya.
         
Keesokan harinya, Tasya masih terdiam saja lalu Laila dan Andri datang menghampiri Tasya “kami tahu apa yang kamu pikirkan” Laila berbicara kepada Tasya, “apa ? aku tidak apa – apa” Tasya terkejut “sudah jangan disembunyikan lagi kami sudah tahu semuanya, sebenernya kamu sedang memikirkan biaya pembayaran untuk mengikuti Ujian Nasional kan” Andri menjawab “da… dari mana kalian tahu ?” Aura bertanya “Tidak perlu kamu tanyakan darimana kami  tahu, kenapa kamu tidak cerita kepada kami padahal kan kami sahabat kamu ? siapa tahu kami bisa bantu ?” Andri menjawab “sebenernya aku tidak mau membuat kalian susah, ini kan masalah aku jadi akau pikir lebih baik saya sendiri yang menyelesaikan masalah ini” Tasya menjawab “jangan begitu , tidak baik menyelesaikan masalah sendirian lebih banyak teman yang membantu lebih ringan juga masalah yang dihadapi, iya kan ? “ Laila menjawab “Iya itu benar apa yang dikatakan oleh Laila, kami siap membantu kamu ko Tasya tenang saja” Andri menjawab “terima kasih yah teman – teman kalian emang sahabat aku yang paling baik” Tasya menjawab. Seperti persahabatan bagaikan kepompong mereka selalu bersama.
         
Keesokan harinya, Laila tidak sengaja menemukan sebuah brosur yang isinya tentang perlombaan Cerdas Cermat yang hadiahnya senilai 10 juta jika juara 1. Lalu Laila segera menemui Tasya ke rumahnya “Tasya aku menemukan sebuah brosur tentang lomba Cerdas Cermat hadiahnya lumayan dapat 10 juta jika juara 1, kamu harus ikut !” Laila bicara kepada Tasya “apa? Tapi aku merasa tidak yakin pasti banyak orang – orang yang pintar mengikuti lomba Cerdas Cermat itu “ Tasya merasa ragu “ayolah, coba dulu saja kamu kan pintar bahkan di sekolah juga kamu murid yang paling pintar, ayo kamu pasti bisa” Laila membujuk Tasya “baiklah aku akan mengikuti perlombaan itu” Tasya menjawab. Setelah itu Tasya mulai serius belajar dengan bersungguh – sungguh agar dapat juara 1 di perlombaan Cerdas Cermat itu. Hari demi hari ia gunakan untuk belajar dan tiba waktunya perlombaan Cerdas Cermat itu dimulai. Laila dan Andri ikut mendukung Tasya, awalnya Tasya tidak merasa yakin tetapi Laila dan Andri terus meyakinkan dan mendukung Tasya dan akhirnya Tasya merasa yakin bisa memenangkan perlombaan cerdas cermat itu. Atas doa, kerja keras, serta dukungan dari teman – temannya akhirnya Tasya menjadi juara 1 di perlombaan Cerdas Cermat dan mendapatkan uang 10 juta itu.
         

Tasya sangat bersyukur atas keberhasilannya itu dan ia bisa membayar uang sekolah dan bisa mengikuti Ujian Nasional. Tasya pun pulang ke rumah dan memberitahu kepada ibunya  “Ibu, aku berhasil menjadi juara 1 di perlombaan Cerdas Cermat dan mendapatkan uang 10 juta” Tasya berkata kepada ibunya dengan rasa senang “Alhamdulillah, akhirnya kamu bisa membayar uang sekolah dan ikut Ujian nasional” Ibu berkata sambil mengeluarkan tetesan air mata yg begitu haru. Sisa Uang yang telah dibayarkan ke sekolah akan digunakan untuk membuka usaha kecil kecilan. Akhirnya Tasya dan sahabatnya mengikuti Ujian Nasional dan berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan, Tasya pun mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke universitas yg lebih tinggi.

          

No comments:

Post a Comment